8 Desember 2009

Perpustakaan Sabar, Merangsang Warga Membaca


BeTe_Perpustakan komunitas yang dikelola oleh para pemuda Tegal Gundil ini berada di Jl. Achmad Sobana depan SDN Bantarjati V, & telah beroperasi sekitar 7 tahun-an lalu, yaitu sejak 10 Agustus 2002 silam. Sampai saat ini perpustakaan atau Taman Bacaan Sanggar Baroedak (Sabar) telah lebih memiliki 1200 koleksi buku.
Koleksi buku tersebut mulai didapat lewat jaringan 1001 buku Jakarta & sumbangan warga yang memang peduli dengan kegiatan anak muda & peningkatan minat baca di Tegal Gundil.
Perpustakaan tersebut juga mendorong adanya jaringan perpustakaan-perpustakaan komunitas di Bogor, Sukabumi, sampai Jawa Tengah dengan memutarkan atau menyumbangkan sebagian buku-buku yang memang telah lama ada di Kedai Baca Sanggar Baroedak tersebut.
Selain melayani peminjaman dan baca buku, beberapa kegiatan juga pernah diselenggarakan dalam upaya merangsang minat baca masyarakat dengan menyelenggarakan acara, antara lain seperti Book Fair, perlombaan anak, lounching dan bedah buku/novel bersama penulis, periksa gigi gratis, dan sebagainya.
Taman Bacaan Sabar ini pun sesekali membuka Perpustakaan Kaget di beberapa tempat keramaian seperti Taman Kencana & Lapangan Sempur juga di beberapa SLTP di Bogor serta dibeberapa taman di RW Tegal Gundil.

Untuk kedepannya perpustakaan tersebut berharap bisa melakukan road show ke RW-RW Tegal Gundil yang belum pernah disinggahinya. Karena harapannya bisa merangsang warga untuk gemar membaca. Bila tempat anda berminat untuk dikunjungi perpustakaan kaget silahkan menghubungi kami sahut Dedi (20 Th) salah satu pengurusnya. (Red)
Perpustakaan kaget merupakan program rutin dwi mingguan Kedai Baca Sanggar Barudak yang diadakan setiap pagi, dihari Minggu.
Bertempat diruang-ruang publik, seperti taman atau lapangan bermain yang slalu dijadikan persinggahannya dalam kegiatan tersebut.
Progran ini merupakan sebuah kegiatan yang dilatar belakangi kecintaan akan membaca & untuk merangsang minat baca masyarakat yang relatif masih rendah agar menjadi kelak menjadi budaya yang positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar