29 November 2009

Berani Berkurban, Ikhlas Berbagi Atuh.


BeTe_ Telah enam puluh tiga tahun sudah bangsa kita merdeka, namun mayoritas rakyatnya masih belum bisa keluar dari belenggu kemiskinan. Apalagi fenomena di tanah air yang masih rentan akan bencana, berbagai musibah dan penderitaan rakyat datang silih berganti dan ironisnya sebagian para pemimpin atau orang yang lebih mampu, tidak memberikan teladan yang baik atau sedikit berkorban lebih banyak dalam menolong kaum fakir miskin yang semakin besar jumlahnya. Meski demikian, sebagai anak bangsa dan generasi penerus kita gak boleh pesimistis.
Boleh jadi perayaan Idul Adha yang dirayakan tanggal 27 November tahun ini dapat dijadikan momentum untuk dapat keluar dari belenggu kemiskinan dan krisis berkepanjangan. Atau bahkan sebagai salah satu alternatif solusi ibadah yang solutif. Asalkan potensi daging qurban ini dikelola dengan baik selain di salurkan secara langsung kepada mustahik (orang yang membutuhkan) dan apalagi bisa digunakan untuk jangka waktu yang lebih panjang. Misalnya dengan pengolahan daging kurban menjadi kornet, mungkin bisa membantu para korban bencana alam di tanah air kita. Namun sangat disayangkan sekarang ini karena banyaknya fenomena kemubadziran daging kurban. Ada daerah yang berlebih menerima daging qurban, tapi disisi lain ada yang sama sekali tidak mendapatkan jatah, sehingga timbul penumpukan dan bahkan kemubaziran.
Hal ini tidak saja menjadi persoalan umum bangsa ini, sebab terbukti di kelurahan Tegal Gundil tercinta ini pun demikian adanya. Bahkan menurut pengakuan seorang ibu dari RW I menyebutkan bahwa terkadang dirinya sewaktu lebaran kurban dulu ia sampai menerima paket daging kurban dari berbagai wilayah di Tegal Gundil, seper ti dari VCB (Villa Citra Bantarjati), dari warga perumnas hingga warga BIP (Bumi Indra Prasta). Terkadang pula hanya kebagian satu paket saja. Hal senada juga sempat di utarakan bpk Ijul (53 th) yang tinggal di kawasan Ceger, menurut beliau di daerahnya terkadang menerima juga limpahan paket hewan kurban dari pamikul dan dari Drupada, namun itupun gak tentu datangnya.
Sedangkan menurut bpk Saepul (30 thn) warga Blok Nyomplong RT 03/X yang setiap tahunnya terkadang selalu menjadi salah seorang panitia kurban di mesjid Ar Rahman ini mengungkapkan bahwa penyebaran daging kurbannya kekantung-kantung daerah miskin di Tegal Gundil, biasanya kami menargetkan disetiap wilayah untuk berapa KK. Teknisnya warga yang telah diberi kupon oleh RTnya masing-masing menjemput langsung ke mesjid. Namun sejak beberapa tahun lalu, pembagiannya di drop langsung kewilayah yang kurang mampu tersebut untuk dibagikan door to door. Namun ketika ditanyakan dibagikan kepada siapa saja atau apakah yang sebelumnya sudah berkordinasi dengan tempat pemotongan hewan kurban di tempat/mesjid lain agar tidak ada penumpukan pembagian di satu wilayah beliau tidak dapat memastikannya.
Memang benar dalam penyebarannya atau pengkhususannya buat warga yang kurang mampu. Namun alangkah baiknya bila daging kurban itu terkelola dengan baik, dengan kata lain penyebarannya saling dikordinasikan agar tidak terjadi penumpukan bahkan menjadi mubadziran di satu wilayah hingga menghilangkan makna hari berkurban itu sendiri. Karenanya sesaat kita perlu memahami kembali makna sebenarnya dari Idul Adha yang menjadi teladan bagi umat Islam sekarang, karena ada unsur keihlasan dan kesabaran yang dapat dijadikan sebagai bekal untuk mengarungi kehidupan yang penuh gangguan dan tantangan. Karenanya dalam kehidupan masa kini, memperingati Idul Adha perlu dijadikan sebagai wahana intropeksi dan refleksi diri umat Islam," kata bpk H. Idris (42 thn) salah seorang warga pamikul.
Menurut dia, umat Islam sekarang lebih banyak dibelenggu dengan urusan keduniawian sehingga seakan-akan mereka meninggalkan dan melupakan Al Qur’an yang berisi petunjuk bagi umat manusia baik di dunia maupun akhirat. Berkaitan dengan itu, Ia juga mengatakan peringatan Idul Adha dengan melakukan penyembelihan hewan kurban oleh umat Islam merupakan upaya merunut sejarah Nabi Ibrahim dan putranya Ismail dalam mentaati perintah dan ujian dari Allah. Ibadah kurban hakikatnya adalah perintah Tuhan untuk mengorbankan dan menyembelih sifat egois, sikap mementingkan diri sendiri, rakus dan sikap serakah yang dibarengi dengan kecintaan kepada Allah yang diwujudkan dalam bentuk solidaritas dan kesetiakawanan sosial.
Fenomena kepekaan sosial, kesetiakawanan sosial dan keberpihakan kepada kaum dhuafa adalah nilai sekaligus moral sosial yang terkandung dalam ibadah kurban. Namun seperti yang dituturkan bpk Dayat (41 thn) salah seorang penjaga keamanan di RW 15 berkomentar, katanya terkadang yang telah kurban pun merasa berhak dan meminta bagian tertentu dari potongan daging hewan kurbannya. Memang sekarang ini umumnya jatah paha untuk setiap orang yang kurban selalu dipersiapkan panitia kurban, memang disadari atau tidak hal ini telah menjadi budaya, pun hal ini memang tidak dilarang oleh agama untuk merasakan daging kurban bagi si pengurban.
Kondisi seperti ini memang terjadi ditengah sebagian kecil masyarakat kita. Seperti halnya yang diamini Bpk Cecep Lesmana (53 thn) disela-sela kesibukan memantau keamanan didaerah Bratasena Indraprasta II. Tetapi hal tersebut juga bukan menjadi sebuah keharusan, sebab banyak juga orang yang telah berkurban atau yang telah merasa berkecukupan tidak mau memakan sedikitpun daging kurban atau malah memberikannya kepada yang lain walaupun dia sudah diberi jatah. Bukan pula karena gak doyan atau tidak boleh memakan daging tersebut seraya menambahkan. Jadi itu tergantung keiklasan si pengkurban, ia paham atau tidak.
Semoga saja makna utama hari raya Idul Adha yang berupa kesediaan untuk berkorban sebagaimana ditunjukkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, dapat dijadikan inspirasi untuk bagaimana kita bisa saling berbagi dan saling menolong dengan sesama umat manusia dari suku dan agama apa pun. Di situlah pula relevansinya umat Islam untuk memelihara nyala api ibadah kurban dalam menyelesaikan banyak persoalan bangsa ini. (KK)

1 komentar:

  1. Rekomendasikan daerah yg paling patut terima hewan Qurban lewat foto blogging #BeraniBerkurban @ExtraJossFans . Info bit.ly/BeraniBerkurban

    BalasHapus