28 November 2009

Lansia Kembali Sekolah


BeTe_Kawung Luwuk, Pendidikan itu tampa batas usia, memang benar ungkapan tersebut. Tanpa kita sadari ternyata di Kelurahan Tegal Gundil ini ada sebuah program pendidikan luar sekolah untuk warga yang telah putus sekolah.
Sekolahan yang mulai beroperasi sejak bulan Agustus 2009 atau sebelum bulan puasa lalu, bertempat di Kawung Luwuk Gg. Masjid RT 03/I. Kegiatan program PLS (Pendidikan Luar Sekolah) dari Dinas Pendidikan Kota Bogor ini merupakan pengembangan atau anak cabang dari PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Al Jauhar yang berada di RT04/XVI.
Sebut saja ibu Teti (35 th) dia adalah salah salah seorang turtor pembantu pada sekolah ini, beliau mengatakan sekolah ini adalah sekolah untuk warga yang kurang mampu, putus sekolah dan tidak mengenal tulisan. Harapannya warga yang tadinya buta aksara menjadi bisa mengenal huruf bahkan membaca membaca.
Sedangkan waktu pembelajarannya seminggu lima kali, ini pun disesuaikan, sebab terkadang mulai dari jam empat sampai jam lima sore, tetapi karena saking keasyikan bisa sampai jam 6 sorean ujar ibu Teti .
Walau demikian sekolah ini hanya memfokuskan pada tiga bidang study pelajaran, di antaranya Matematika, B. Indonesia & Keterampilan. Sistem pembelajarannya pun di buat berkelompok, maksimal satu kelompok 10 orang siswa.
Pada perkembangan awalnya, jumlah siswa yang turut mengikuti lumayan banyak namun hingga saat ini menyusut dan akhirnya menyisakan tinggal tujuh orang murid saja. Hal tersebut di sebabkan oleh berbagai kendala, antara lain waktu, cuaca, jarak tempuh hingga kesibukan pribadi para muridnya.
Tidak bisa disalahkan memang, sebab siswa sekolah itu sendiri sebagian besar adalah para warga yang telah memasuki usia lanjut (lansia). Oleh karena itu selain pelajaran umum yang diberikan, para siswapun dibekali dengan pelajaran eksta seperti keterampilan.
Pembiayaan untuk keterampilannya sendiri dalam setiap kali praktikum terkadang di bantu oleh kelurahan atau kecamatan.
Pendidikan Luar Sekolah ini pun hanya enam bulan, Setelah selesai mengikuti pendidikan tersebut, hasilnya mereka yang lulus akan mendapatkan sebuah sertifikat. Uniknya, selain para siswa yang telah lansia, para pengajarnya pun diambil dari warga sekitar yang merupakan kader PKK. Tentunya setelah di berikan pembekalan dan pelatihan terlebih dahulu dari kelurahan serta kecamatan.
Apabila program ini berjalan dengan lancar maka akan ada banyak tempat-tempat belajar seperti ini di setiap RW yang lain. Itupun bila dilihat dari antusiasme warga yang mengikuti program ini. Semoga saja Tegal Gundil tidak ada yang buta huruf lagi. (P-M/Kr9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar